Selasa, 21 Desember 2010

PRASANGKA BURUK

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
      mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang
      di surga (Matius 5:16)


Ketika Pendeta Clark akan memasuki ruang kebaktian, seorang
  pengurus gereja melapor: "Pak, ada seorang pria aneh duduk di bangku
  tengah. Kostumnya mirip penyihir. Ia memakai anting-anting besar.
  Berwajah seram. Bagaimana jika ia mengacau ibadah? Apa yang harus
  kita lakukan?" Sang Pendeta berkata: "Sambutlah dia. Tunjukkan bahwa
  kita mengasihinya. Jangan berprasangka buruk. Belum tentu ia ingin
  mengacau." Pagi itu Clark mengajak jemaat bersalaman dengannya.
  Bahkan seusai ibadah, ia mengajak si pria aneh minum kopi bersama.
  Ternyata ia banyak bertanya tentang Injil. Merasa diterima, ia terus
  datang lagi, sampai akhirnya dibaptiskan!

  Kristus meminta kita menjadi orang yang membawa pengaruh dalam hidup
  sesama. Bagai garam yang memberi rasa. Bagai terang yang membuat
  orang bisa melihat seperti apa Yesus itu. Namun, terang dalam diri
  kita bisa pudar jika hati kita dipenuhi prasangka buruk. Prasangka
  menciptakan keta-kutan. Rasa takut membuat kita menutup diri.
  Membangun tembok. Itulah yang membuat terang kita tak dapat
  bercahaya di depan orang. Akibatnya, mereka tak bisa melihat
  perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa di surga.

  Apakah Anda sering berprasangka buruk terhadap orang lain? Di
  sekitar kita banyak "orang aneh": yakni mereka yang berbeda dengan
  kita. Belum tentu mereka seburuk yang Anda bayangkan. Justru
  sebenarnya banyak dari mereka membutuhkan sentuhan kasih dari kita.
  Jadi, belajarlah berpra-sangka baik! Bangunlah jembatan, bukan
  tembok. Anda akan mampu menjadi garam dan terang --JTI

           PRASANGKA BAIK MEMAMPUKAN ANDA MENJANGKAU SESAMA
            PRASANGKA BURUK MEMENJARAKAN ANDA DARI MEREKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar