Selasa, 21 Desember 2010

“Inilah silsilah Yesus Kristus” (Kej 49:2.8-10; Mat 1:1-17)

“Inilah silsilah Yesus Kristus”
(Kej 49:2.8-10; Mat 1:1-17)
“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.” (Mat 1:1-17), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Hari ini kita memasuki masa Khusus Adven, selama satu minggu kita diharapkan sungguh mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Penyelamat Dunia, pesta damai Natal. Dalam kutipan Warta Gembira hari ini dikisahkan silsilah Yesus Kristus, yang tidak lain adalah bermaksud bahwa Allah setia pada janjiNya untuk mengutus Penyelamat Dunia, menyelamatkan dunia seisinya. Maka baiklah kita tanggapi kesetiaan janji Allah dengan mawas diri apakah kita juga setia terhadap panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Jika kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan masing-masing, maka apa yang kita dambakan atau harapkan dalam menghayati panggilan dan melaksanakan tugas pengutusan akan segera menjadi kenyataan alias terwujud. Maka memasuki masa Khusus Adven ini kita juga diingatkan pentingnya menghayati keutamaan harapan, yang berarti hidup bergairah, dinamis, ceria dan senantiasa siap siaga terhadap aneka kemungkinan dan kesempatan.
·   Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Kej 49:10). Kutipan ini kiranya yang menjadi inspirasi bagi bangsa Israel/Yahudi untuk kembali ke tanah terjanji. Jika mendengarkan dan mencermati apa yang terjadi di Israel masa kini, yang memang sungguh kaya dan menjadi kekuatan kemajuan dunia juga. Negara Israel meng-eksport ‘otak’ ke seluruh dunia; di sana tidak ada pabrik atau industri mobil, alat-alat elektronik, senjata, pesawat terbang dst.. , namun kiranya mereka lah yang berada di balik kemajuan teknologi, dimana dengan tekun dan rajin terus menerus mengadakan penelitian, entah di bidang teknologi, pertanian dst.. Teknologi diteliti dan dikembangkan demi kesejahteraan manusia, itulah yang saya lihat dan dengar. Cara hidup dan cara bertindak bangsa Yahudi, entah baik atau buruk, dan hemat saya lebih banyak yang baik, mempengaruhi hidup dan derap langkah aneka bidang kehidupan di dunia. “Otak” memang sangat mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita, apa yang kita pikirkan di pagi hari begitu bangun dari tidur akan mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita pada hari yang bersangkutan. Maka dengan ini kami mengharapkan kita semua untuk senantiasa berpikiran baik dan yang menyelamatkan, terutama keselamatan jiwa manusia. Marilah kita ‘tukar akal’ bukan ‘tukar okol’, saling membagikan apa yang kita pikirkan bukan saling memukul. Kita sinerjikan pikiran-pikiran baik kita demi perdamaian dunia, kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Dalam saling mengasihi satu sama lainpun hendaknya juga logis dan masuk akal, dan untuk itu memang harus kita utamakan dan kembangkan serta perdalam kecerdasan spiritual dalam diri kita masing-masing. Maka kami berharap dalam mendidik anak-anak, entah di dalam keluarga maupun sekolah dan masyarakat, lebih mengutamakan kecerdasan spiritual.

“Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar