Selasa, 21 Desember 2010

Karena pemimpin

Ratapan 4
Ratapan 4 membandingkan kondisi Kerajaan Yehuda pada masa jaya dan
     masa susah. Sebagai bangsa terjajah, mereka mengalami pemiskinan
     yang luar biasa. Calvin mengatakan bahwa ayat 1 merujuk pada bait
     Allah yang emasnya habis dijarah, bersamaan dengan kejatuhan
     Yerusalem. Ayat 5-8 menggambarkan bagaimana orang-orang yang
     paling kaya dan terawat sekalipun telah menjadi pemulung dan
     pengemis. Namun masalahnya jauh lebih serius.

Bangsa yang dulu dipilih Allah ini ternyata dalam kondisi yang
     mengenaskan sehingga ibu-ibu tidak dapat menyusui anak mereka,
     walaupun menyusui anak adalah hal yang begitu mendasar dan
     instingtif sehingga serigala pun tidak perlu diajari untuk
     melakukannya (3). Terlebih lagi, kelaparan merajalela sehingga
     wanita  bahkan wanita yang lemah lembut  memasak anak-anak
     mereka untuk disantap (10). Kengerian yang begitu dahsyat telah
     melahap habis kemasyhuran masa lalu umat pilihan Allah ini. Semua
     yang terjadi membuat Yehuda jadi tontonan banyak orang dan menjadi
     satu kengerian yang membuat orang-orang ternganga (12).

Kenapa semua itu bisa terjadi? Salah siapa? Ayat 13 menjawab, "Hal itu
     terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya
     ...." Di sepanjang riwayat kerajaan Israel dan Yehuda kita melihat
     sikap hidup dan spiritualitas pemimpin sangat menentukan
     spiritualitas rakyat. Pada masa Elia misalnya, ada tujuh ribu
     rakyat jelata yang tetap setia kepada Tuhan (1Raj. 19:18),
     termasuk setidaknya seorang pegawai kerajaan (1Raj. 18:1-15).
     Namun karena Ahab adalah raja yang jahat, rakyat pun mengikuti
     sikap hidup raja hingga seluruh negeri berada di bawah kutukan.
     Ketika Raja Zedekia ditangkap dan ditawan (ay. 20; bnd. Yer.
     39:5), lengkaplah kejatuhan Yerusalem. Dosa seorang pemimpin
     memang membawa kejatuhan dirinya beserta seluruh rakyatnya. Maka
     untuk mencegah dan mengatasi kejatuhan itulah, Tuhan mengutus
     hamba-Nya membawa suara kenabian untuk meluruskan yang bengkok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar