Kamis, 23 Desember 2010

SENYUM pd orang tua tanda syg.
SENYUM pd kanak2 tanda kasih.
SENYUM pd kekasih tanda cinta.
SENYUM depan telefon tanda gila,
masih SENYUM lg. 



enapa lelaki perlu beristeri tiga....


kerana kalau kawin satu isONE
kalau kawin dua isTWO
kalau kawin tiga barulah isTERI.....


Spesial, “apotik cinta” tersedia:
*UltraCium
*BodrexSun
*OsKangen
*InSayang
Mau beli yang mana?
Apotik beralamat di
Jln. KASIH depan SAYANG, sebelah RINDU. 



Rumus cinta:

Benci x benci = suka

Suka + suka = cinta

Cinta - suka = pudar

Cinta : 2 = selingkuh

Selingkuh 2x = ketahuan

Ketahuan 2x = putus

Putus 1x = ST12 (Cari Pacar Lagi)  





1000 canda mu, menghiasi ruang hati ku.
100 senyum mu, menyejukan jiwa ku.
10 pelangi mu, menyusuri sebutir harapan ku.
1 sms mu, menghapus 1.000.000 rindu ku.. 



nuMpang tAnyA..??
jalAn Rindu
KecamatAn kaNgEN
kaBupAteN hati
KOTa I miSs u
provinsI i love u
dimaNa yach???





Sepanjang masa mudaku, cinta akan menjadi guruku.
Saat umurku separuh baya, ia akan menjadi penolongku.
Dan ketika aku tua nanti, ia akan menjadi kesenanganku. 





Saat aku nggak SMS ke kamu, bukan berarti aku melupakanmu, tapi aku hanya memberi waktu buat NGANGENIN AKU…!!! 




MaTahaRi cUma aDa 1..buLan jg cuMa 1..

Py di Langit aDa byk biNtanG..

s0,,Tuhan gk bkL mRh kLw aq aMbiL 1 binTang bt tMenin qMuhH bu” mLm in!!   
Seputih salju di kutub utara,
Sebening kasih embun pagi,
Selembut angin membelai di sore hari..
Putihkan hati dengan Ramadhan,
Cahayakan hati dengan sinar fitri
Minal Aidin wal Faizin
Mohon Maaf lahir dan Bathin.



Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara..
Bila hati penuh prasangka..
Dan bila langkah menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin



Orang ganteng orang jelek.
gue ganteng elo jelek.
lebaran dah dateng
so maafin gw jek 



Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri
kapan wae lebarane, sugeng riyoyo idul fitri
tumbar merico kecap asing
nyuwun ngapuro lahir lan batin 



Bile Cande Bikin Ketawe
Hati Bhgie Wajah Cerie
Maaf Dpinte Sgale Dose
Smbut Gmbire Ramadan Yang Mulie
Selamet Puase
M’f lhr bthin ye..



Nomer yang anda tuju sedang Puasa, silahkan tinggalkan pesan, atau hubungi disaat waktu buka puasa tiba
anda gagal dlm BERCINTA..?!
meragui akan kejujurannya?
kecewa dgn sikapnya?
ingin MEMBUNUH DIRI?!


call me:



KEDAI KERANDA
07-520  





Aku trpaku dek renungan matamu,
hatiku tertanya2, BENARKAH ini?
nafas ku terthn, kau tunduk SEGAN..
lalu ku bertanya, "kau..kentutkan?"






telah diberitakan telah lahir bayi tanpa tulang..
ternyata setelah diperiksa
tulangnya pergi ke medan menjemput opungnya.. 



 Lapar ya?Udah makan belum?kalo belum gw kasih kwaci deh.. kwacian deh lu.. 


kalo pacar jangan di +
kalo cinta jangan di :
rasa sayang jangan di -
tapi klo saya keren jangan di ?
karna dah takdir q haruz kerennnnn
he..he..he… 



Tekan 1 untuk pengisian pulsa

Tekan 2 untuk mengetahui pulsa

Tekan 3 untuk mengetahui masa aktif pulsa

Untuk mengakhiri panggilan silahkan tekan HP anda dengan palu !!



hidUp ni EManG sUliT . . .
sELalU rUm!T . . .
sERinGnYa bERbeLiT. . .
aNd kEbAnyaKaN bi!Qin sAQ!it . . .
tPi cBlAh tUK sLlU sAbAR mESki U pNyA wAjAh kyA dE2mit . . .



tmn’y bawang.. cabe dech…
dgng dtsk.. sate dech…
yg wat cms nie.. keren dech…
yg bca cms nie.. jelek dech  



nonton golek sambil minum es
org jelek gee baca zms
gatot kaca pake baju merah
Yg baca mUlai marah
nonton golek dibawah pohon asem
ekh oranG jeLek Dah Mulai Mesem-meSem



Gw liat d TV barusan polisi nemu sesosok tubuh tergeletak d pinggir jalan. Mukanya jelek, rambut ga karuan n badan y bentol2 n panuan smua...

Pliss balez sms ini spy gw yakin lo ga knapa....



Di sini gunung, di sana gunung
Di tengahnya ada bunga melati
Kamu bingung, aQ pun bingung
Kenapa bisa ada bunga melati??  



bikin atap pake BAMBU maaf MENGGANGGU,
potong BAMBU di atas KAIN, kamu lagi ngapain ??
makan MENTIMUN campur gula, lagi MELAMUN ya??
daun TALAS daun KEDONDONG kalau sempat balas DONK…!!!!



hidUp ni EManG sUliT . . .
sELalU rUm!T . . .
sERinGnYa bERbeLiT. . .
aNd kEbAnyaKaN bi!Qin sAQ!it . . .
tPi cBlAh tUK sLlU sAbAR mESki U pNyA wAjAh kyA dE2mit . . . 



JIWA akan sepi tanpa TEMAN.
HATI akan mati tanpa IMAN.
HARI ini adalah KENYATAAN,
SEMALAM adalah KENANGAN,
ESOK adalah IMPIAN.
Sucikan HATI,
Jernihkan PIKIRAN. 
Sambutlah Tahun Baru 2011.. 


 Matamu seperti jeruk yang memancarkan kesegaran 
Hidungmu seperti apel yang imut dan lucu
Bibirmu merah seperti strawberry
Dan wajahmu bagaikan... Tukang buah.. 

Orang bijak santun bicaranya. Orang baik sopan perilakunya. Orang pinter tepat perilakunya. Orang stress…baca SMS melulu kerjanya he…he…he.. 

Saat kau sedih tak satupun sadari kesedihanmu,saat kau bahagia tak satupun melihat senyummu,tp saat kau kentut semua menoleh kepadamu MENGHARUKAN SEKALI. 
The Best Time To Do Something
Significant Is Between
Yesterday
And
Tomorrow



i loved you once,
you loved me not,
i loved you twice,
but then i thought,
you dont love me,
and never will,
but even so,
i love you still!



Christmas gift suggestions:
To your enemy, forgiveness.
To an opponent, tolerance.
To a friend, your heart.
To a customer, service.
To all, charity.
To every child, a good example.
To yourself, respect.



1.Airliur =NgecES
2.Air jatuh =NetES
3.Air dingin =ES
4.Pepaya =KatES
5.Ikan bakar =PepES
6.Pesan sngkat =sm-ES
7.Org yg baca =StrES
8.Setuju??? =yEs  

Selasa, 21 Desember 2010

Karena pemimpin

Ratapan 4
Ratapan 4 membandingkan kondisi Kerajaan Yehuda pada masa jaya dan
     masa susah. Sebagai bangsa terjajah, mereka mengalami pemiskinan
     yang luar biasa. Calvin mengatakan bahwa ayat 1 merujuk pada bait
     Allah yang emasnya habis dijarah, bersamaan dengan kejatuhan
     Yerusalem. Ayat 5-8 menggambarkan bagaimana orang-orang yang
     paling kaya dan terawat sekalipun telah menjadi pemulung dan
     pengemis. Namun masalahnya jauh lebih serius.

Bangsa yang dulu dipilih Allah ini ternyata dalam kondisi yang
     mengenaskan sehingga ibu-ibu tidak dapat menyusui anak mereka,
     walaupun menyusui anak adalah hal yang begitu mendasar dan
     instingtif sehingga serigala pun tidak perlu diajari untuk
     melakukannya (3). Terlebih lagi, kelaparan merajalela sehingga
     wanita  bahkan wanita yang lemah lembut  memasak anak-anak
     mereka untuk disantap (10). Kengerian yang begitu dahsyat telah
     melahap habis kemasyhuran masa lalu umat pilihan Allah ini. Semua
     yang terjadi membuat Yehuda jadi tontonan banyak orang dan menjadi
     satu kengerian yang membuat orang-orang ternganga (12).

Kenapa semua itu bisa terjadi? Salah siapa? Ayat 13 menjawab, "Hal itu
     terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya
     ...." Di sepanjang riwayat kerajaan Israel dan Yehuda kita melihat
     sikap hidup dan spiritualitas pemimpin sangat menentukan
     spiritualitas rakyat. Pada masa Elia misalnya, ada tujuh ribu
     rakyat jelata yang tetap setia kepada Tuhan (1Raj. 19:18),
     termasuk setidaknya seorang pegawai kerajaan (1Raj. 18:1-15).
     Namun karena Ahab adalah raja yang jahat, rakyat pun mengikuti
     sikap hidup raja hingga seluruh negeri berada di bawah kutukan.
     Ketika Raja Zedekia ditangkap dan ditawan (ay. 20; bnd. Yer.
     39:5), lengkaplah kejatuhan Yerusalem. Dosa seorang pemimpin
     memang membawa kejatuhan dirinya beserta seluruh rakyatnya. Maka
     untuk mencegah dan mengatasi kejatuhan itulah, Tuhan mengutus
     hamba-Nya membawa suara kenabian untuk meluruskan yang bengkok.

MURID YANG DIKASIHI

Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi
      Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu
      mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus (Yohanes 21:20)


 Waktu remaja, tatkala membaca Injil Yohanes, saya merasa heran
  dengan kata "murid yang dikasihi Yesus". Lama kemudian baru saya
  mengerti bahwa itu merupakan pembahasaan saja. Sebab, istilah itu
  merujuk pada Yohanes sendiri sebagai penulis.

  Jika belum dipahami benar, pernyataan itu seolah-olah bisa membentuk
  pengertian bahwa Yesus paling mengasihi Yohanes, lebih daripada
  murid-murid yang lain. Bahwa Yesus memiliki "lingkaran dalam",
  berisi orang-orang yang lebih Dia perhatikan, setelah itu baru
  meluas ke "lingkaran luar". Lebih parah lagi jika kemudian muncul
  pemikiran bahwa Yesus itu pilih kasih; bahwa Yesus lebih mengasihi
  mereka yang kaya, tampan, terkenal di gereja, yang suka menyanyi di
  panggung gereja, dan sebagainya. Bahwa para pengkhotbah terkenal,
  pendeta hebat, mereka yang mengundang mukjizat, adalah anak-anak
  emas yang lebih dikasihi Tuhan Yesus. Itu salah!

  Pengertian baru yang saya peroleh adalah bahwa Yohanes tidak pernah
  menulis bahwa Yesus mengasihinya lebih dari yang lain. Namun, ketika
  menulis tentang dirinya sendiri, ia sungguh merasa sebagai "pribadi
  yang dikasihi" (the beloved). Yohanes menyatakan bahwa ia begitu
  tenggelam dalam kasih karunia Tuhan. Dan, itu terbawa dalam detak
  napasnya, dalam ingatannya, bahkan dalam gerakan penanya, bahwa ia
  dikasihi, ia dikasihi, ia dikasihi. Itu mengubah seluruh cara
  pandang saya. Bahwa Tuhan tidak membedakan kasih-Nya. Dan, saya pun
  melihat bahwa saya dikasihi, saya dikasihi, saya dikasihi. Sayalah
  murid yang dikasihi Yesus --HSL

             ANDA-DENGAN SEGALA KEBERADAAN ANDA SAAT INI
                ADALAH MURID YANG SANGAT YESUS KASIHI

“Inilah silsilah Yesus Kristus” (Kej 49:2.8-10; Mat 1:1-17)

“Inilah silsilah Yesus Kristus”
(Kej 49:2.8-10; Mat 1:1-17)
“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.” (Mat 1:1-17), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Hari ini kita memasuki masa Khusus Adven, selama satu minggu kita diharapkan sungguh mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Penyelamat Dunia, pesta damai Natal. Dalam kutipan Warta Gembira hari ini dikisahkan silsilah Yesus Kristus, yang tidak lain adalah bermaksud bahwa Allah setia pada janjiNya untuk mengutus Penyelamat Dunia, menyelamatkan dunia seisinya. Maka baiklah kita tanggapi kesetiaan janji Allah dengan mawas diri apakah kita juga setia terhadap panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Jika kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan masing-masing, maka apa yang kita dambakan atau harapkan dalam menghayati panggilan dan melaksanakan tugas pengutusan akan segera menjadi kenyataan alias terwujud. Maka memasuki masa Khusus Adven ini kita juga diingatkan pentingnya menghayati keutamaan harapan, yang berarti hidup bergairah, dinamis, ceria dan senantiasa siap siaga terhadap aneka kemungkinan dan kesempatan.
·   Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Kej 49:10). Kutipan ini kiranya yang menjadi inspirasi bagi bangsa Israel/Yahudi untuk kembali ke tanah terjanji. Jika mendengarkan dan mencermati apa yang terjadi di Israel masa kini, yang memang sungguh kaya dan menjadi kekuatan kemajuan dunia juga. Negara Israel meng-eksport ‘otak’ ke seluruh dunia; di sana tidak ada pabrik atau industri mobil, alat-alat elektronik, senjata, pesawat terbang dst.. , namun kiranya mereka lah yang berada di balik kemajuan teknologi, dimana dengan tekun dan rajin terus menerus mengadakan penelitian, entah di bidang teknologi, pertanian dst.. Teknologi diteliti dan dikembangkan demi kesejahteraan manusia, itulah yang saya lihat dan dengar. Cara hidup dan cara bertindak bangsa Yahudi, entah baik atau buruk, dan hemat saya lebih banyak yang baik, mempengaruhi hidup dan derap langkah aneka bidang kehidupan di dunia. “Otak” memang sangat mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita, apa yang kita pikirkan di pagi hari begitu bangun dari tidur akan mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita pada hari yang bersangkutan. Maka dengan ini kami mengharapkan kita semua untuk senantiasa berpikiran baik dan yang menyelamatkan, terutama keselamatan jiwa manusia. Marilah kita ‘tukar akal’ bukan ‘tukar okol’, saling membagikan apa yang kita pikirkan bukan saling memukul. Kita sinerjikan pikiran-pikiran baik kita demi perdamaian dunia, kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Dalam saling mengasihi satu sama lainpun hendaknya juga logis dan masuk akal, dan untuk itu memang harus kita utamakan dan kembangkan serta perdalam kecerdasan spiritual dalam diri kita masing-masing. Maka kami berharap dalam mendidik anak-anak, entah di dalam keluarga maupun sekolah dan masyarakat, lebih mengutamakan kecerdasan spiritual.

“Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin

PRASANGKA BURUK

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
      mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang
      di surga (Matius 5:16)


Ketika Pendeta Clark akan memasuki ruang kebaktian, seorang
  pengurus gereja melapor: "Pak, ada seorang pria aneh duduk di bangku
  tengah. Kostumnya mirip penyihir. Ia memakai anting-anting besar.
  Berwajah seram. Bagaimana jika ia mengacau ibadah? Apa yang harus
  kita lakukan?" Sang Pendeta berkata: "Sambutlah dia. Tunjukkan bahwa
  kita mengasihinya. Jangan berprasangka buruk. Belum tentu ia ingin
  mengacau." Pagi itu Clark mengajak jemaat bersalaman dengannya.
  Bahkan seusai ibadah, ia mengajak si pria aneh minum kopi bersama.
  Ternyata ia banyak bertanya tentang Injil. Merasa diterima, ia terus
  datang lagi, sampai akhirnya dibaptiskan!

  Kristus meminta kita menjadi orang yang membawa pengaruh dalam hidup
  sesama. Bagai garam yang memberi rasa. Bagai terang yang membuat
  orang bisa melihat seperti apa Yesus itu. Namun, terang dalam diri
  kita bisa pudar jika hati kita dipenuhi prasangka buruk. Prasangka
  menciptakan keta-kutan. Rasa takut membuat kita menutup diri.
  Membangun tembok. Itulah yang membuat terang kita tak dapat
  bercahaya di depan orang. Akibatnya, mereka tak bisa melihat
  perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa di surga.

  Apakah Anda sering berprasangka buruk terhadap orang lain? Di
  sekitar kita banyak "orang aneh": yakni mereka yang berbeda dengan
  kita. Belum tentu mereka seburuk yang Anda bayangkan. Justru
  sebenarnya banyak dari mereka membutuhkan sentuhan kasih dari kita.
  Jadi, belajarlah berpra-sangka baik! Bangunlah jembatan, bukan
  tembok. Anda akan mampu menjadi garam dan terang --JTI

           PRASANGKA BAIK MEMAMPUKAN ANDA MENJANGKAU SESAMA
            PRASANGKA BURUK MEMENJARAKAN ANDA DARI MEREKA

DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA

Mazmur 34:16-23
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakan.” Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan.

Mengapa dunia dipenuhi masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5: 19 dikatakan bahwa “…seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Namun sebagai orang percaya kita tidak usah akut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita untuk lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tidak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, anak sakit, gagal dalam rumah tangga atau studi, usaha bangkrut, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, “…dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.” (1 Samuel 1;10). Daud berkata, “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!

Mg Adven IV: Yes 7:10-14; Rm 1:1-7; Mat 1:18-24 "Ia mengambil Maria sebagai isterinya tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya"

Orangtua, pemimpin atau atasan sering dengan mudah menjanjikan sesuatu kepada anak-anaknya, anggota-anggotanya atau bawahan-bawahannya, tetapi sering janji tersebut tinggal janji artinya tidak ditepati atau dilaksanakan. Sebagai contoh konkret presiden RI menjanjikan untuk memberantas korupsi serta siap berada di garis depan dalam memberantas korupsi, namun hanya koruptor kelas teri yang dijadikan sasaran, sementara itu koruptor kelas kakap dibiarkan berkeliaran. Maklum koruptor kelas kakap pada umumnya melibatkan para pejabat, sehingga dengan dan melalui berbagai cara mereka dilindungi. Memang tidak mudah memberantas koruptor kelas kakap, namun jika koruptor kelas kakap dapat dibasmi kiranya damai sejahtera akan terjadi di bumi ini. Dalam Warta Gembira hari ini dikisahkan pemenuhan janji Allah untuk mengutus Penyelamat Dunia, yaitu memilih Yusuf, anak Daud atau keturunan Daud, untuk "mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan dia Yesus". Tokoh Yusuf ditampilkan dalam Warta Gembira hari ini, maka marilah kita renungkan atau refleksikan tokoh Yusuf ini. 

"Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum" (Mat 1:19) 

"Tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama(orang lain) di muka umum" inilah yang sebaiknya kita renungkan atau refleksikan. Menghayati dan menyebarkan hal ini kiranya sungguh mendesak dan up to date masa kini mengingat kebohongan dan pencemaran nama baik masih marak di sana-sini di dalam kehidupan bersama. Memiliki ketulusan hati berarti suci, bersih dan tiada noda atau dosa sedikitpun, maka rasanya hal itu sungguh berat bagi kita semua dan mungkin dapat dihitung dengan jari siapa yang sungguh tulus hati. Namun demikian marilah kita saling membantu dan mengingatkan untuk hidup dan bertindak dengan tulus hati dimanapun dan kapanpun. Tulus hati juga berarti jujur, yaitu "sikap dan perilaku yang tidak suka berbohong dan berbuat curang, berkata-kata apa adanya dan berani mengakui kesalahan, serta rela berkorban untuk kebenaran" (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 17).

Salah satu bentuk konkret ketulusan hati adalah tidak mau mencemarkan nama baik orang lain di muka umum kapan saja dan dimana saja. Banyak di antara kita suka ngrasani atau ngrumpi; pada umumnya berisi menjelek-jelekan orang lain atau membicarakan kekekurangan dan kelemahan orang lain, dan dengan demikian kekurangan atau kelemahan orang yang bersangkutan diperbesar. Membicarakan kekurangan atau kelemahan orang lain untuk bersendau-gurau atau pemuas nafsu pribadi hemat saya melanggar hak asasi manusia, melanggar cintakasih. Siapa yang suka ngrumpi atau ngrasani, laki-laki atau perempuan? Kaum laki-laki pada umumnya lebih jarang ngrumpi atau ngrasani, namun ketika ngrasani begitu keras sehingga banyak orang mendengar, sedangkan rekan perempuan pada umum ngrasani dengan pelan, telaten serta sering dengan mudah ngrumpi atau ngrasani, dengan kata lain laki-laki dan perempuan sama saja. 

Ketulusan hati Yusuf juga dihayati dengan tidak bersetubuh dengan Maria, karena Maria mengandung dari Roh Kudus. Dengan rendah hati kami mengingatkan dan mengajak rekan-rekan laki-laki, entah yang sudah berkeluarga atau belum/tidak berkeluarga: hendaknya tidak dengan mudah bersetubuh dengan perempuan lain yang bukan isterinya atau pasangan hidupnya. Maklum laki-laki menyeleweng atau selingkuh satu atau dua kali belum ketahuan, tetapi kalau berkali-kali akan ketahuan juga, sedangkan rekan-rekan perempuan lebih-lebih yang belum berkeluarga alias masih gadis/perawan ketika berselingkuh sekali saja langsung dapat ketahuan, karena ada kemungkinan yang bersangkutan hamil atau paling tidak secara phisik telah jebol selaput daranya. Marilah kita saling menjaga ketulusan hati kita dalam hal seksual. 

"Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus." (Rm 1:5-6) 
Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita adalah milik Yesus Kristus, maka mau tak mau kita harus hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak atau perintahNya atau menghayati sabda-sabdaNya sebagaimana disharingkan oleh para penulis Kitab Suci. Kita juga dipanggil sebagai rasul atau utusan, yaitu `menuntun semua bangsa' untuk berbakti sepenuhnya kepada Tuhan. Sang Penyelamat Dunia yang kita nantikan adalah Penyelamat semua bangsa, membawa damai sejahtera bagi semua orang yang berkehendak baik, maka marilah kita mempersiapkan diri dengan mengusahakan diri sedemikian rupa sehingga kita layak menjadi `milik Yesus Kristus'. 

"Baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan." (Rm 14:8), demikian kesaksian Paulus kepada umat di Roma, kepada kita semua umat beriman. Ingat dan hayati bahwa kita semua adalah ciptaan Tuhan, dapat hidup, tumbuh dan berkembang sebagaimana adanya saat ini karena kasih Tuhan. Masing-masing dari kita diciptakan oleh Tuhan bekerjasama dengan orangtua kita masing-masing yang saling mengasihi dan kiranya kasih mereka pun dihayati sebagai anugerah Tuhan juga. Karena hidup adalah milik Tuhan yang dianugerahkan kepada kita, maka segala sesuatu yang kita miliki, kuasai dan nikmati sampai saat ini adalah anugerah Tuhan. Dengan kata lain sebagai `milik Tuhan/Yesus Kristus' kita dipanggil hidup dan bertindak dengan penuh syukur dan terima kasih serta rendah hati. 

Kerendahan hati juga dihayati oleh Sang Penyelamat Dunia yang kita nantikan kedatanganNya, karena "Kristus Yesus,yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Fil 2:5-8). Apa yang kita miliki atau kuasai sampai saat ini marilah kita `kosongkan', artinya kita fungsikan atau gunakan sesuai dengan kehendak Tuhan, antara lain secara konkret kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang sosial, tidak egois. Sosial berasal dari kata bahasa Latin `socius' berarti teman atau sahabat, maka semakin memiliki aneka macam anugerah Tuhan diharapkan semakin banyak sahabat atau teman. Semakin kaya, semakin pandai/cerdas, semakin berkedudukan, semakin berpengalaman, semakin tua/tambah usia, hendaknya semakin rendah hati, bersyukur dan berterima kasih. Ingat pepatah "tua-tua keladi atau bulir padi semakin tua/berisi semakin menunduk'. 

" TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mzm 24:1-5)

Minggu, 19 Desember 2010

Menghilangkan Perilaku Homoseksual

Menghilangkan perilaku homoseksual memang tidak semudah membalikan telapak tangan, atau seperti mematikan saklar lampu, perlu usaha yang gigih dan komitmen yang kuat, berikut ini saya akan coba paparkan sedikit pengalaman dari teman-teman yang SSA ataupun SSE(same-sex erotic) dan cara-cara menanggulanginya!



1. Komitmen untuk berubah
perubahan memang hal yang sangat sulit untuk dilakukan tanpa sebuah kemauan dan usaha yang keras, dan banyak orang yang sering 'merasa gagal' dan akhirnya kembali pada perilaku homoseksual, padahal kalau anda mengerti dan membaca postingan sebelumnya bahwa perubahan tidak selamannya harus berjalan lancar dan sempurna, terkadang ada kerikil-kerikil tajam yang membuat kita 'terjatuh' kembali, akan tetapi harusnya kita mengerti bahwa pada saat 'terjatuh' menandakan bahwa kita gagal. Tapi itu hanya sebuah ujian agar kita kembali berusaha dengan cara yang lebih keras.
Selain itu juga, niat untuk berubah, terkadang hanya datang karena motivasi eksternal, bukan motivasi internal, sehingga anda benar-benar merasa terpaksa dan tertekan melakukan perubahan tersebut. Selama anda tidak meyakinkan pada diri sendiri, bahwa perbuatan itu salah dan harus ditinggalkan,anda hanya akan menemukan rasa sakit yang mendalam. Jangan pernah biarkan pintu terbuka, saat anda meninggalkan perilaku homoseksual, tutup semua akses yang bisa mengembalikan kita pada perilaku tersebut.
2. Mengatasi Godaan
Godaan memang terkadang muncul begitu saja, namun jangan pernah merasa bersalah, kotor dan gagal apabila godaan muncul dalam diri anda. Perlu diketahui ketertarikan, hasrat, keinginan semua itu adalah godaan. Godaan tidak akan bernilai dosa selama kita tidak berinteraksi dengan godaan tersebut, baik mewujudkannya secara mental ataupun fisik.
Berikut ini langkah-langkah sebuah godaan bisa terwujud sebagai perilaku, anda bisa segera menghentikan langkah tersebut atau meneruskannya, kembalikan pada keputusan anda!
Yang pertama, anda tertarik pada seseorang yang begitu eye-catching bagi anda. Hal ini memang sulit dihindari, akan tetapi anda bisa memilih untuk menghentikan langkah berikutnya dengan menghindarinya ataupun mengalihkannya!
Yang kedua, anda terus memandang seseorang sejenis yang eye-catching tersebut dan memusatkan perhatian padannya,
yang ketiga. Anda mulai berfantasi tentang dirinya.
Yang keempat, anda mulai, contact dengan orang tersebut dan berharap fantasi anda bisa terwujud.
Yang kelima, anda menjalani perilaku homoseksual dengan orang tersebut!
Perlu diketahui, langkah-langkah tadi bisa dihindari apabila anda bisa menghentikan seawal mungkin, bila anda mulai merasakan langkah pertama, dan anda segera mengakhirinya maka tidak akan ada langkah-langkah berikutnya.
3. Menghindari Fantasi seksual/SSE (same-sex Erotic)

Seringkali, anda tidak memanusiakan orang-orang yang menjadi objek fantasi seksual atau SSE, dengan 'menggunakan' dia tanpa permisi. Anda sering menjadikan dia sekedar objek keinginan anda, dan tidak menganggap bahwa dia adalah manusia yang berperasaan dan punya keinginan sendiri, dia punya keluarga yang mencintainya, Anda terlalu berpusat pada kepuasaan anda sendiri,tanpa memandang dia benar-benar seorang manusia, dalam fantasi Anda, Anda memperlakukan dia seperti robot, yang Anda perintahkan, dan itu sungguh tidak adil. Cara menghindari Fantasi atau SSE itu sendiri, jika memang memungkinkan cobalah anda bangun sebuah jalinan murni persahabatan dengan objek Anda tersebut, Anda mencoba memahami dia sebagai seorang teman yang membutuhkan support. Biasanya seorang yang misterius bagi anda, lalu dia menjadi familiar, maka ketertarikan anda ataupun SSE akan berkurang.
Sudah saatnya anda lebih banyak membangun hubungan murni persahabatan terhadap sesama jenis anda.
Jika fantasi-fantasi liar sudah menguasai anda, segera alihkan perhatian pada hal lain, coba anda pikirkan hal-hal yang lebih penting, seperti tugas kuliah, pekerjaan yang belum selesai, atau jangan biarkan anda sering melamun, ajak bicara orang-orang sekitar anda, pokoknya segera alihkan perhatian.

4.Say 'no' to Porn!
Menghindari pornografi, segala sesuatu yang berbau seksual, yang bisa membangkitkan fantasi dan bahkan perilaku masturbasi. Segera buang-buang jauh segala macam yang bisa membangkitkan gairah anda tersebut, seperti film, majalah, gambar-gambar atau situs-situs porno. Ini sangat penting, kebiasaaan lama-lama menjadi kecanduan. Anda bisa mengalihkan semuanya, dalam bentuk kesibukan, seperti membaca buku-buku bermanfaat, olahraga, ataupun pekerjaan rumah.

5. Menghindari Masturbasi

Walaupun ada orang yang mencoba mengatakan berbagai manfaat masturbasi, tetap saja masturbasi membawa dampak negatif dalam kepercayaan diri, akibatnya anda sering merasa rendah diri dsb.
Masturbasi harus dihindari! Caranya adalah memahami apa dibalik keinginan masturbasi, biasanya keinginan masturbasi akan muncul pada saat anda sendirian, maka sering-seringlah berkumpul dengan teman ataupun melakukan aktifitas sosial lainnya, jangan biarkan anda sendirian.
Kalau keinginan dan hasrat menggebu coba anda perhatikan apa yang mengawalinya?
Apa anda merasa stress? Mungkin anda bisa mendengarkan musik atau coba untuk curhat dengan orang lain. anda merasa jenuh?anda bisa melakukan sesuatu yang berguna,contoh mengerjakan tugas yang tertunda, atau membaca buku yang berguna atau jika tidak ada yang perlu anda kerjakan,sebaiknya anda tidur, kalau anda merasa lapar,coba anda cari sesuatu yang bisa dimakan.

APA SIH HOMOSEKSUAL?

Ketika seseorang menyebutkan homoseksual, kata-kata homoseksual ini dapat mengacu pada tiga aspek 3:
1.       Orientasi Seksual / Sexual Orientation
Orientasi seksual - homoseksual yang dimaksud disini adalah ketertarikan / dorongan / hasrat untuk terlibat secara seksual dan emosional (ketertarikan yang bersifat romantis) terhadap orang yang berjenis kelamin sama. American Psychiatric Association (APA) menyatakan bahwa orientasi seksual berkembang sepanjang hidup seseorang.

Sebagai informasi tambahan, dalam taraf tertentu, pada umumnya setiap orang cenderung memiliki rasa ketertarikan terhadap sesama jenis. Seperti misalnya saja: pria yang mengidolakan aktor / musisi / tokoh pria tertentu dan juga sebaliknya wanita yang mengidolakan aktris / musisi / tokoh wanita tertentu. Kadar ketertarikan seperti ini umum dimiliiki oleh banyak orang dan tidak termasuk dalam orientasi homoseksual.

2.       Perilaku Seksual / Sexual Behavior
Homoseksual dilihat dari aspek ini mengandung pengertian perilaku seksual yang dilakukan antara dua orang yang berjenis kelamin sama.

Human sexual behavior encompass a wide range of activities such as strategies to find or attract partners (mating and display behaviour), interactions between individuals, physical or emotional intimacy, and sexual contact (Wikipedia 4).

Perilaku seksual manusia melingkupi aktivitas yang luas seperti strategi untuk menemukan dan menarik perhatian pasangan (perilaku mencari & menarik pasangan), interaksi antar individu, kedekatan fisik atau emosional, dan hubungan seksual (Wikipedia).

3.       Identitas Seksual / Sexual Identity
Sementara homoseksual jika dilihat dari aspek ini mengarah pada identitas seksual sebagai gay atau lesbian. Sebutan gay digunakan pada homoseksual pria, dan sebutan lesbian digunakan pada homoseksual wanita.

Tidak semua homoseksual secara terbuka berani menyatakan bahwa dirinya adalah gay ataupun lesbian terutama kaum homoseksual yang hidup di tengah-tengah masyarakat / negara yang melarang keras, mengucilkan, dan menghukum para homoseksual. Para homoseksual ini lebih memilih untuk menutupi identitas mereka sebagai seorang gay ataupun lesbian dengan tampil selayaknya kaum heteroseksual.

BAGAIMANA PROSES DAN APA YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA HOMOSEKSUAL?
Terdapat tiga garisan besar kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual sebagai berikut:
1.       Biologis
Kombinasi / rangkaian tertentu di dalam genetik (kromosom), otak , hormon, dan susunan syaraf diperkirakan mempengaruhi terbentuknya homoseksual.
Deti Riyanti dan Sinly Evan Putra, S.Si 5 mengemukakan bahwa berdasarkan kajian ilmiah, beberapa faktor penyebab orang menjadi homoseksual dapat dilihat dari :
Susunan Kromosom
Perbedaan homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan kromosomnya yang berbeda. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom x dari ayah. Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom y dari ayah. Kromosom y adalah penentu seks pria.
Jika terdapat kromosom y, sebanyak apapun kromosom x, dia tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria penderita sindrom Klinefelter yang memiliki tiga kromosom seks yaitu xxy. Dan hal ini dapat terjadi pada 1 diantara 700 kelahiran bayi. Misalnya pada pria yang mempunyai kromosom 48xxy. Orang tersebut tetap berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut mengalami kelainan pada alat kelaminnya.
Ketidakseimbangan Hormon
Seorang pria memiliki hormon testoteron, tetapi juga mempunyai hormon yang dimiliki oleh wanita yaitu estrogen dan progesteron. Namun kadar hormon wanita ini sangat sedikit. Tetapi bila seorang pria mempunyai kadar hormon esterogen dan progesteron yang cukup tinggi pada tubuhnya, maka hal inilah yang menyebabkan perkembangan seksual seorang pria mendekati karakteristik wanita.
Struktur Otak
Struktur otak pada straight females dan straight males serta gay females dan gay males terdapat perbedaan. Otak bagian kiri dan kanan dari straight males sangat jelas terpisah dengan membran yang cukup tebal dan tegas. Straight females, otak antara bagian kiri dan kanan tidak begitu tegas dan tebal. Dan pada gay males, struktur otaknya sama dengan straight females, serta pada gay females struktur otaknya sama dengan straight males, dan gay females ini biasa disebut lesbian.
Kelainan susunan syaraf
Berdasarkan hasil penelitian terakhir, diketahui bahwa kelainan susunan syaraf otak dapat mempengaruhi prilaku seks heteroseksual maupun homoseksual. Kelainan susunan syaraf otak ini disebabkan oleh radang atau patah tulang dasar tengkorak.
Kaum homoseksual pada umumnya merasa lebih nyaman menerima penjelasan bahwa faktor biologis-lah yang mempengaruhi mereka dibandingkan menerima bahwa faktor lingkunganlah yang mempengaruhi. Dengan menerima bahwa faktor biologis-lah yang berperan dalam membentuk homoseksual maka dapat dinyatakan bahwa kaum homoseksual memang terlahir sebagai homoseksual, mereka dipilih sebagai homoseksual  dan bukannya memilih menjadi homoseksual.

Namun sebagai informasi tambahan pula, faktor - faktor biologis yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual ini masih terus menerus diteliti dan dikaji lebih lanjut oleh para pakar di bidangnya.

2.       Lingkungan
Lingkungan diperkirakan turut mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual terdiri atas berikut:
A.    Budaya / Adat-istiadat
Dalam budaya dan adat istiadat masyarakat tertentu terdapat ritual-ritual yang mengandung unsur homoseksualitas, seperti dalam budaya suku Etoro6 yaitu suku pedalaman Papua New Guinea, terdapat ritual keyakinan dimana laki-laki muda harus memakan sperma dari pria yang lebih tua (dewasa) untuk memperoleh status sebagai pria dewasa dan menjadi dewasa secara benar serta bertumbuh menjadi pria kuat.

Karena pada dasarnya budaya dan adat istiadat yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu sedikit banyak mempengaruhi pribadi masing-masing orang dalam kelompok masyarakat tersebut, maka demikian pula budaya dan adat istiadat yang mengandung unsur homoseksualitas  dapat mempengaruhi seseorang. Mulai dari cara berinteraksi dengan lingkungan, nilai-nilai yang dianut, sikap, pandangan, maupun pola pemikiran tertentu terutama sekaitan dengan orientasi, tindakan, dan identitas seksual seseorang.

B.     Pola asuh
Cara mengasuh seorang anak juga dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Sejak dini seorang anak telah dikenalkan pada identitas mereka sebagai seorang pria atau perempuan. Dan pengenalan identitas diri ini tidak hanya sebatas pada sebutan namun juga pada makna di balik sebutan pria atau perempuan tersebut, meliputi:
* Kriteria penampilan fisik : pemakaian baju, penataan rambut, perawatan tubuh yang sesuai, dsbnya
* Karakteristik fisik : perbedaan alat kelamin pria dan wanita; pria pada umumnya memiliki kondisi fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan wanta, pria pada umumnya tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang mengandalkan tenaga / otot kasar sementara wanita pada umumnya lebih tertarik pada kegiatan-kegiatan yang mengandalkan otot halus.  
*     Karakteristik sifat : pria pada umumnya lebih menggunakan logika / pikiran sementara wanita pada umumnya cenderung lebih menggunakan perasaan / emosi; pria pada umumnya lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang membangkitkan adrenalin, menuntut kekuatan dan kecepatan, sementara wanita lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang bersifat halus, menuntut kesabaran dan ketelitian.
* Karakteristik tuntutan dan harapan :
Untuk masyarakat yang menganut sistem paternalistik maka tuntutan bagi para pria adalah untuk menjadi kepala keluarga dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup keluarganya. Dengan demikian pria dituntut untuk menjadi figur yang kuat, tegar, tegas, berani, dan siap melindungi yang lebih lemah (seperti istri, dan anak-anak). Sementara untuk masyarakat yang menganut sistem maternalistik maka berlaku sebaliknya bahwa wanita dituntut untuk menjadi kepala keluarga. 
Jika dilihat secara universal, sistem yang diakui universal adalah sistem paternalistik. Namun baik paternalistik maupun maternalistik, setiap orang tetap dapat berlaku sebagai pria ataupun wanita sepenuhnya. Yang membedakan pada kepala keluarga: pria dalam paternalistik dan wanita dalam maternalistik adalah pendekatan yang digunakan dalam memenuhi tanggung jawab mereka sebagai kepala keluarga.
Pola asuh yang tidak tepat, seperti contoh yang tidak asing yaitu: anak laki-laki yang dikenakan pakaian perempuan, didandani, diberikan mainan boneka, dan diasuh seperti layaknya mengasuh seorang perempuan, ataupun sebaliknya dapat berimplikasi pada terbentuknya identitas homoseksual pada anak tersebut. Mengapa demikian? Karena sejak dini ia tidak dikenalkan dan dididik secara tepat & benar akan identitas seksualnya, dan akan perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan.
C.    Figur orang yang berjenis kelamin sama dan relasinya dengan lawan jenis
Dalam proses pembentukan identitas seksual, seorang anak pertama-tama akan melihat pada: orang tua mereka sendiri yang berjenis kelamin sama dengannya: anak laki-laki melihat pada ayahnya, dan anak perempuan melihat pada ibunya; dan kemudian mereka juga melihat pada teman bermain yang berjenis kelamin sama dengannya 7.

Homoseksual terbentuk ketika anak-anak ini gagal mengidentifikasi dan mengasimilasi - apa, siapa, dan bagaimana - menjadi dan menjalani peranan sesuai dengan identitas seksual mereka berdasarkan nilai-nilai universal pria dan wanita.

Kegagalan mengidentifikasi dan mengasimilasi identitas seksual ini dapat dikarenakan figur yang dilihat dan menjadi contoh untuknya tidak memerankan peranan identitas seksual mereka sesuai dengan nilai-nilai universal yang berlaku. Seperti:  ibu yang terlalu mendominasi dan ayah yang tidak memiliki ikatan emosional dengan anak-anaknya, ayah tampil sebagai figur yang lemah - tak berdaya; atau orang tua yang homoseksual. Namun penting diketahui!! Tidak semua anak yang dihadapkan pada situasi demikian akan terbentuk sebagai homoseksual karena masih ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi dan tentunya  juga karena kepribadian dan karakter setiap orang berbeda-beda.

Pada figur ibu yang terlalu mendominasi dan ayah yang tak memiliki ikatan emosional dengan anak-anaknya, ayah tampil sebagai figur yang lemah, homoseksual dapat terbentuk pada anak dengan dinamika psikologis seperti yang dikemukakan oleh Leila CH Budiman8 sebagai berikut:
Anak seakan kehilangan model untuk menjadi laki-laki dan perempuan yang heteroseksual (orang yang tertarik secara seksual pada lawan jenisnya).
Dr N Littner, ahli psikoanalisis dari program Child Therapy, Chicago, mengatakan bahwa ibu seorang homoseksual sikapnya keras, agresif, kelaki-lakian, atau kekanakan dan tidak efektif, serta sering kali tidak stabil. Dia gagal dalam menciptakan rasa aman, membina hubungan dekat, dan menumbuhkan keberanian pada anak-anaknya. Ayah seorang homoseksual sering kali absen secara fisik atau jauh secara emosional, sering didominasi istrinya karena pasif dan lemah. Hubungan antara kedua orangtua tidak dekat, sering kali disertai rasa benci, dimana istri merendahkan suaminya yang lemah dan tidak efektif.
Dalam suasana demikian, anak perempuan maupun anak laki-laki menjadi bingung dan kehilangan model jenisnya sendiri yang diterima masyarakatnya. Anak perempuan kehilangan identitas femininnya dan tumbuh menjadi kelaki-lakian, keras, dan agresif. Karena kelaki-lakiannya dia juga jadi berminat secara seksual pada perempuan, jenisnya sendiri (lesbian). Sedang anak laki-laki tidak mendapat identitas maskulin, sukar mengadakan hubungan yang dekat dengan perempuan dan sukar menumbuhkan rasa cinta pada perempuan. Mereka takut melakukan itu dan merasa lebih aman mendekati laki-laki. Keadaan ini mudah membuat dia menjadi homoseksual (gay).
(Mengutip dari kolom Kompas CyberMedia mengenai konsultasi psikologi : Takut Jadi Homoseksual yang diasuh oleh Leila CH Budiman)


Dari uraian diatas , proses yang terjadi dapat dianalogikan demikian:
a.       Anak akan melihat orang tua yang berjenis kelamin sama dengan dirinya sebagai "kelompok jenisnya" dan anak adalah bagian dari "kelompok" ini. 
b.      Anak akan melihat orang tua yang tidak berjenis kelamin sama dengannya sebagai "kelompok di luar jenisnya" dan anak bukanlah bagian dari "kelompok" ini.
c.       Apa yang dilakukan oleh orang tua yang tidak berjenis kelamin sama dengannya terhadap orang tua  yang berjenis kelamin sama dengannya di-idiomkan dengan apa yang dilakukan oleh "kelompok di luar jenisnya" terhadap "kelompok jenisnya" dimana ia termasuk sebagai  bagian kelompok ini; dan lebih jauh lagi hal ini diprediksi sebagai: gambaran apa  yang akan dilakukan oleh kaum wanita terhadap dirinya nanti ketika ia menjalin hubungan dengan wanita (jika ia pria); dan apa yang dilakukan oleh kaum pria terhadap dirinya nanti ketika ia menjalin hubungan  dengan pria (jika ia wanita).

Dalam kasus di atas jelas terlihat si anak laki-laki merasa tidak nyaman terhadap ibunya yang terlalu dominan dan memperlakukan ayahnya (yang adalah kelompoknya) secara tidak menyenangkan. Tanpa disadari oleh anak, kejadian ini seakan terekam dalam ingatannya dan dijadikan sebagai contoh bagaimana wanita   akan memperlakukan dirinya nanti seandainya ia membina hubungan dengan wanita, dan ia sama sekali tidak mengingkan hal seperti demikian terjadi pada dirinya. Pada akhirnya ia jadi merasa lebih nyaman dan aman untuk berhubungan dengan kelompok jenisnya sendiri.  Demikian sebaliknya yang terjadi pada anak perempuan.

Melakukan hubungan homoseksual yang bukan murni didasari oleh orientasi homoseksual (ketertarikan yang bersifat romantis) melainkan karena dimotivasi oleh rasa tergantung terhadap sesama jenis dan kebutuhan akan power (kuasa) disebut pseudohomoseksual (pseudohomosexual).  The pseudohomosexual type is equated with "latent" or "unconscious" homosexuality9. Seorang pseudohomoseksual meyakini bahwa dirinya lemah dan tidak memiliki kuasa / kekuatan untuk dapat memenuhi kebutuhannya dan meraih apa yang diinginkannya sendirian. Karena itu ia mencari seseorang yang dapat dijadikannya sebagai pegangan, sebagai tempatnya berlindung dan bergantung. Dengan latar belakang pengalaman hidupnya, ia menemukan kenyamanan dan rasa aman ketika berhubungan dengan sesama jenisnya. Oleh karena itu seorang pseudohomosexual menjadi dependent kepada sesama jenisnya.

Sementara dalam kasus orang tua yang homoseksual, anak secara nyata dihadapkan pada sebuah fakta akan adanya hubungan homoseksual, dan hubungan demikian memang mungkin terjadi. Apabila hubungan diantara orangtua homoseksual tidak mengalami masalah dalam artian hubungan mereka baik-baik saja malah  mungkin nampak harmoni, maka homoseksual dapat terjadi karena anak melakukan modelling terhadap orang tuanya.

D.    Kekerasan seksual / Penderaan seksual / Sexual abuse & Pengalaman traumatik
Kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab terhadap orang lain yang berjenis kelamin sama adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Banyak hal yang dapat membuat seseorang melakukan kekerasan seksual semacam ini, antara lain:
*  Hasrat seksual / nafsu
*  Pelampiasan kemarahan / dendam
*  Ajang ngerjain orang, seperti: perploncoan dari senior kepada yunior, nge-bully teman yang culun, dan sejenisnya
Pada dasarnya semua orang yang melakukan hubungan seksual terhadap orang lain  tanpa adanya persetujuan dari orang tersebut sudah termasuk ke dalam kategori melakukan kekerasan seksual.
Seperti apa bentuk kekerasan seksual yang dilakukan sangat bervariasi. Mulai dari memegang alat kelamin sesama jenis, menginjak-injak, memaksa untuk melakukan sesuatu hal terhadap alat kelaminnya sendiri maupun alat kelamin si pelaku, hingga menggunakan alat-alat tertentu sebagai media dalam melakukan kekerasan seksual.
Kekerasan seksual seperti ini menempatkan korban dalam sebuah situasi yang sangat ekstrim tidak menyenangkan, mengancam jiwa, tidak aman, meresahkan, kacau, dan membingungkan. Ini menjadi sebuah pengalaman traumatik dalam diri korban. Pengalaman demikian dapat mengganggu kondisi psikologis korban. Ia berusaha untuk menghindari ingatan mengenai kejadian tersebut yang membuatnya sangat tidak nyaman dan sangat terluka / "sakit".  Setiap hal yang memicu ingatannya terhadap kejadian tersebut membuatnya menjadi sangat resah, kadang muncul rasa marah, dan seringkali baik disadari maupun tanpa disadari korban melakukan upaya untuk merusak / "menyakiti" dirinya sendiri. Ini dinamakan trauma psikologis.
Pengalaman traumatik tidak hanya terbatas pada mengalami kekerasan seksual, melihat seorang yang melakukan kekerasan seksual ataupun melakukan hubungan homoseksual juga dapat menjadi sebuah pengalaman traumatik bagi seseorang.
Demikianlah terdapat 4 buah faktor lingkungan yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual, yaitu: budaya / adat istiadat; pola asuh; figur orang yang berjenis kelamin sama; dan kekerasan seksual & pengalaman traumatik.
Keempat faktor ini mempengaruhi perkembangan psikologis dan pandangan / sikap seseorang terhadap sosial yang dapat disingkat dengan istilah perkembangan psikososial. Julie C. Harren mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ini dikombinasikan dengan temparamen genetik yang mempengaruhi persepsi,  secara keseluruhan akan menumbuhkan / membentuk homoseksual.
Bagaimana keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual, Sativoner menjelaskan demikian:
I explain that children look first to their same-sex parent and then to same-sex peers to form their own identity: to understand how they measure up, how they fit in, what value they have as male or female, what it means to be male or female, etc. When children do not form healthy same-sex bonds and their needs for same-sex connection go unmet, these needs do not go away; they simply intensify or take on another form. Typically, near puberty, these unmet needs take on a sexual form, the emotional needs become sexualized (Satinover, 199610).
Saya  menjelaskan bahwa anak-anak pertama-tama akan melihat pada orang tua yang berjenis kelamin sama dengan dirinya dan kemudian melihat pada teman-teman bermain yang berjenis kelamin sama dengan dirinya untuk membentuk identitas dirnya sendiri: untuk mengerti bagaimana mereka bisa menjadi seperti mereka / memenuhi standard, menyesuaikan diri, apa saja nilai-nilai yang mereka miliki sebagai pria ataupun wanita, apa yang sebenarnya dimaksud dengan menjadi pria ataupun wanita, dan sebagainya. ketika pada  anak-anak tidak terbentuk ikatan yang sehat dengan sesama jenis kelamin mereka dan kebutuhan mereka akan hubungan bersama sesama jenis kelamin tidak terpenuhi, maka kebutuhan ini tidaklah pergi; kebutuhan ini malah semakin meningkat atau mengambil bentuk lain. Khususnya, mendekati masa puber, kebutuhan yang tak terpenuhi ini mengambil bentuk seksual, kebutuhan emosional beralih menjadi seksual (Satinover, 1196).
Sativoner menjelaskan bagaimana berlangsungnya proses homoseksual pada anak-anak, kemudian yang menjadi pertanyaan bagaimana proses yang terjadi pada orang dewasa? Pada orang yang  terbentuk menjadi homoseksual setelah dewasa, faktor lingkungan yang paling besar kemungkinan mempengaruhinya adalah kekerasan seksual dan pengalaman traumatik. Seperti telah sedikit dikemukakan di atas bahwa pengalaman traumatik membawa pada trauma psikologis, demikianlah juga yang terjadi pada korban dewasa. Alih-alih mereka berusaha menghindari sensasi dari pengalaman tersebut malah seringkali ketika mereka sedang sendiri, pengalaman dan sensasi tersebut muncul dan membayang-bayangi diri mereka, demikian juga dalam mimpi. Reaksi setiap orang atas hal ini tentulah berbeda-beda tergantung pada jenis kekerasan seksual yang dilakukan dan tergantung pula pada pribadi orang tersebut. Korban kekerasan seksual yang akhirnya menjadi homoseksual pada umumnya mereka merasakan "sakit", juga mungkin merasakan "jijik" , kecewa, dan marah. Namun mereka juga teringat akan sensasi yang dirasakan ketika kejadian tersebut terjadi dan timbullah hasrat dalam diri mereka untuk merasakan kembali sensasi tersebut. Dorongan inilah yang membuat mereka mencoba-coba dan akhirnya merasakan kenyamanan hingga terbentuk menjadi homoseksual. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penjelasan lain dalam kasus terbentuknya homoseksual pada orang dewasa.

3.       Interaksi antara biologis dan lingkungan
Penelitian yang dilakukan tidak pernah secara pasti menyatakan bahwa seseorang dilahirkan sebagai homoseksual. Dalam faktanya, penelitian  yang dilakukan mengindikasikan adanya banyak faktor, termasuk kemungkinan faktor biologis dan lingkungan yang berkontribusi terhadap orientasi homoseksual (LeVay, 199611; Whitehead & Whitehead, 199912).

Beberapa pihak mengatakan bahwa dengan menerima faktor lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual berarti hendak menyatakan bahwa kaum homoseksual memilih untuk menjadi homoseksual. Pernyataan ini dicapai dengan didasarkan pada sebuah pemikiran bahwa pada dasarnya manusia itu diberikan kehendak bebas untuk memilih dan  menentukan jalan hidup mereka sendiri. Dengan demikian meskipun lingkungan dapat melakukan segala sesuatu, menciptakan situasi dan kondisi tertentu, dan mempengaruhi seseorang namun keputusan tetaplah berada di tangan orang tersebut untuk memilih. Maka muncullah sebuah pernyataan bahwa homoseksual adalah hasil sebuah pilihan yang dibuat oleh diri sendiri.

Sementara dari sisi faktor biologis, dengan menerima faktor biologis sebagai faktor yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual berarti hendak menyatakan bahwa kaum homoseksual terlahir dan dipilih sebagai homoseksual. Pernyataan ini dicapai dengan didasarkan pada sebuah pemikiran bahwa manusia lahir dengan kondisi genetik, otak, hormon, dan sususan syaraf tertentu yang telah diberikan oleh-Nya demikian adanya. Mereka tidak memilih untuk memiliki rangkaian genetik, otak, hormon, dan susunan syaraf  tertentu yang  dapat menjadikan mereka homoseksual. Kaum homoseksual tidak memilih untuk menjadi homoseksual. Mereka lahir dengan kondisi demikian, mereka dipilih sebagai homoseksual.

Kedua pemikiran ini nampak saling bertolak belakang, satu di ekstrim kanan dan satu lagi di ekstrim kiri. Julie C. Harren membawa sebuah pemikiran baru dalam menyikapi hal ini bahwa lingkungan turut berperan dalam membentuk homoseksual. Lingkungan turut mengambil bagian dan bukan semata-mata pilihan dari seseorang untuk menjadi homoseksual. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seseorang (faktor lingkungan) dikombinasikan dengan temparamen genetik (faktor biologis) yang mempengaruhi persepsi,  maka secara keseluruhan akan menumbuhkan / membentuk homoseksual.

Dengan demikian, untuk yang memandang homoseksual sebagai pengaruh dari faktor biologis, bahwa seorang homoseksual dipilih sebagai homoseksual nampaknya homoseksual bukan menjadi harga mati. Sementara untuk yang memandang homoseksual sebagai pengaruh lingkungan, bahwa seorang homoseksual memilih untuk menjadi homoseksual nampaknya perlu mengembangkan sikap lebih toleran, menghargai, berempati, dan kindness terhadap homoseksual, tidak semata-mata menghakimi dan mengecam - karena lingkunganpun turut berperan dan turut ambil bagian dalam membentuk homoseksual.