Mengapa hal bersukacita harus diperintahkan oleh firman Allah kepada
kita (Flp. 4:4)? Mengapa dalam kenyataan sehari-hari hati kita
tidak senantiasa dimeriahkan oleh sukacita?
Kemungkinan besar karena kesukaan dalam pemahaman dan penghayatan
kebanyakan orang Kristen diartikan terlalu rohani. Dengan kata
lain, kebanyakan kita beranggapan bahwa sukacita Kristen
disebabkan hanya oleh hal rohani dan dialami juga hanya dalam
bentuk-bentuk yang rohani. Dalam hal ini, rohani diartikan sebagai
sesuatu yang tidak kena mengena langsung dengan pengalaman bumiah,
dengan kenyataan sehari-hari, dan dengan penalaman riil kita. Jadi
kita cenderung beranggapan bahwa bila ada suatu lawatan khusus
dari Roh Kudus, bila terjadi pengalaman pendakian rohani yang
istimewa, bila realitas adi-kodrati sedemikian menyelu-bungi
kenyataan kita sehari-hari, barulah kita dapat bersukacita. Tanpa
semua itu, kita tidak mengalami kesukaan.
Betapa keliru! Alasan untuk sukacita Kristen dan pengalaman nyata
sukacita Kristen bukan sesuatu yang abstrak atau jauh nun di sana,
tetapi benar-benar riil dan menyentuh bahkan masuk ke dalam
pengalaman bumiah kita sehari-hari. Sumber kesukaan kita ialah
Yesus Kristus, diri dan karya-Nya, janji
penyertaan/pemeliharaan-Nya serta kenyataan dari janji itu. Meski
Ia tidak terlihat, tetapi kehadiran dan karya-Nya untuk kita
adalah pengalaman sehari-hari kita. Sewaktu kita bernafas, kita
tahu nafas hidup-Nyalah yang memberi kita kekuatan hidup itu.
Sewaktu kita berdoa, kita tahu ada Dia yang mendengar, berdialog,
dan menuntun kita mengalami persekutuan riil dengan-Nya. Sewaktu
kita bekerja, makan, berteman, berekreasi, atau membaca Alkitab,
semua itu adalah pengalaman nyata yang mendorong kita untuk
bersyukur bersuka tanpa putus dan tanpa henti!
Dan jangan lupa satu lagi sumber kesukaan kita kini dan kelak: Ia akan
segera datang kembali. Janji-Nya ini riil, karena tertulis dalam
Alkitab. Janji kedatangan-Nya itu menguatkan kita, menghibur,
menguduskan, serta menyukakan kita. Dan ketika Ia tiba kelak, kita
akan dijamu-Nya sungguh puncak kesukaan riil terjadilah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar